Entri Populer

Jumat, 14 Januari 2011

METODE PENELITIAN PTK IPA

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara mandiri di Kelas VI SDN 1 Biyonga Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pengajar sekaligus guru kelas dan supervisor sebagain pengamat yang bertujuan untuk memperoleh, memperbaiki tingkat keberhasilan siswa pada siklus dengan menggunakan lembar observasi. Pengamat mengamati proses pembelajaran pada akhir siklus I, supervisor dan pengajar mendiskusikan segala kekurangan-kekurangan yang sempat ditemui pada siklus I untuk dicarikan solusi pemecahannya dan dilanjutkan pada siklus II.

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Biyonga yang berusia rata-rata 11 – 13 tahun dengan jumah siswa 24 orang terdiri dari 7 orang laki –laki dan 17 orang perempuan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu pada SDN 2 Biyonga Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo dan waktu penelitian siklus I dilaksanakan pada bulan Januari 2010 dan siklus II dilaksanakan pada bulan Februari 2010.


3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas sebagai berikit :
3.4.1 Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1) Membuat skenario pembelajaran yang sesuai dengan strategi yang akan dilaksanakan.
2) Membuat lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa.
3) Menyiapkan soal yang digunakan untuk melaksanakan latihan
4) Menyusun soal evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tahap-tahap berikut :
1) Mempersiapkan media yang diperlukan pada saat penelitian berlangsung
2) Guru menyajikan pelajaran dengan menggunakan pendekatan group inquiry model
3) Guru menuliskan sebuah soal dipapan tulis yang memuat tumbuhan vegetatif.
4) Guru menunjukkan salah satu kelompok untuk mengerjakan soal dipapan tulis dan kelompok yang lainnya mengerjakan dibuku masing-masing
5) Setelah semua kelompok memahami soal tersebut, guru mengadakan tanya jawab tentang materi tumbuhan vegatatif.
6) Memberi evaluasi
7) Kesimpulan
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan. Observasi pada pembelajaran oleh guru dilaksanakan dengan bantuan guru lain.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil observasi yang meliputi :
1. Analisis hasil observasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Analisis hasil observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
3. Analisis hasil belajar
Refleksi dilakukan untuk melihat apakah hasil tindakan masih terdapat kekurangan. Jika terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran, siklus berikutnya akan diadakan perbaikan dan penyempurnaan tindakan. Siklus ini berlanjut hingga penelitian mencapai indikator yang ditetapkan.
3.4.2 Siklus II
a. Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan pada siklus II ini dilakukan jika kegiatan pada siklus I belum berhasil. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini adalah :
1. Merumuskan tindakan baru dengan memperhatikan kekurangan pada siklus I
2. Membuat skenario pembelajaran yang sesuai dengan strategi yang akan dilaksanakan
3. Membuat lembar observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa
4. Menyiapkan soal yang digunakan untuk melaksanakan latihan
5. Menyusun soal evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tahap-tahap berikut :
1. Mempersiapkan media yang diperlukan pada saat penelitian berlangsung
2. Guru menyajikan pelajaran dengan menggunakan pendekatan group inquiry model.
3. Guru menuliskan sebuah soal dipapan tulis yang memuat tumbuhan vegetatif.
4. Guru menunjukkan salah satu kelompok untuk mengerjakan soal dipapan tulis dan kelompok yang lainnya mengerjakan dibuku masing-masing.
5. Setelah semua siswa memahami soal tersebut, guru mengadakan tanya jawab tentang materi tumbuhan vegetatif.
6. Memberi evaluasi
7. Kesimpulan
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan. Observasi pada pembelajaran oleh guru dilaksanakan dengan bantuan guru lain.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil observasi yang meliputi :
1. Analisis hasil observasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Analisis hasil observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
3. Analisis hasil belajar
Refleksi dilakukan untuk melihat apakah hasil tindakan masih terdapat kekurangan. Jika terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran, siklus berikutnya akan diadakan perbaikan dan penyempurnaan tindakan. Siklus ini berlanjut hingga penelitian mencapai indikator yang ditetapkan.
3.5 Indikator Kinerja
Berdasarkan hasil observasi awal anak yang mempunyai kemampuan tentang pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif hanya 40% (8 orang) dari jumlah anak. Oleh karena itu yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika kemampuan siswa dalam pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif meningkat menjadi 85% ( 22 orang) dari jumlah seluruh siswa yang ada di kelas VI sDN 2 Biyonga Kecamatan Limboto maka kemampuan siswa pada perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dianggap berhasil.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati. Mohamad dan Mujiono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Rineka Cipta

Husain, Yusuf. 2001. Teknik-Teknik Pengubahan Tingkah Laku Siswa. IKIP Negeri Gorontalo.

Depdikbud. 2003. Konsep IPA Terpilih di SD. Jakarta. DIKTI

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta. PT. Gramedia

Dimyati dan Moedjiono. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi.

Houston. 1985. Interaksi Motivasi. Rineka Cipta : Jakarta

Jarolimek. 1980. Perencanaan Pengajaran. Bumi Aksara : Jakarta.

Mackenzie. 1978. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta : Jakarta.

Natawidjaya, Roecman. 1993. Psikologi Pendidikan. Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Oemar, Hamalik. 1983. Kurikulum Dan Pembelajaran. Rineka Cipta :Jakarta

Noeng Muhadjir. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Bagian Keempat, Analisis Dan Bagian Refleksi. Jakarta : Dirjen Dikti, Depdikbud.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum 2006, Standar Isi Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta; BSNP

Slameto. 1988. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Soedarsono, FX.1997. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas, Bagian Kedua, Rencana, Desain Dan Implementasi. Jakarta :Dirjen Dikti, Depdikbud.

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung : FPTK-IKIP Bandung.

Udin S/ Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
Campbel, D.T.& Stanley, J.C. 1963. Experimental and quasi-experimental design for research. Chicago : Rand Mc Nally College Publishing Company.

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga

Harlen, W. 1992. The Teaching Of Science. London : David Fulton Publishers.

Karhami, K.A. 2000. Sikap Ilmiah Sebagai Wahana Pengembangan Unsur Budi Pekerti (Kajian melalui sudut pandang pengajaran IPA). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 027. Tahun ke-6, November 2000.

Mardana, I.B.P, Sudiatmika, A.A.I.R, & Suwindra, P. 1998. Intensifikasi pelaksanaan kegiatan laboratorium dalam pembelajaran IPA sebagai upaya meningkatkan minat, sikap ilmiah dan prestasi belajar IPA siswa kelas II SLTP Negeri I Singaraja. Laporan Penelitian. Singaraja : STKIP Singaraja.

Ndraka, T. 1985. Teori Metodologi Administrasi. Jakarta : Bina Aksara

JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, April 2008 28 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 1(2), 15-29 Norusis, M.J. 1990. SPSS advanced statistics user’s guide : SPSS Inc.

Subratha, I. N. & Kariasa, I. N. 2000. Upaya meningkatkan sikap ilmiah dan kualitas hasil belajar siswa sekolah dasar melalui pembelajaran IPA dengan pendekatan keterampilan proses. Laporan penelitian. Singaraja. IKIP N Singaraja.

Sudjana, S. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah Production.

Sujanem, R. Dan Ardiarta, A. 2001. Upaya Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa, Literasi Sains, dan Teknologi Dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat. Laporan Penelitian: IKIP Negeri Singaraja.

Sund, R. B dan Trowbridge, L. W. 1973. Teaching Science By Inquiry in the secondary school. Ohio : Charles E. Merrill Publishing Company.

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius

Suryabrata, S. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Trowbridge, L.W. & Bybee, R.W. 1990. Becoming a secondary school science teacher. Ohio : Merrill Publishing Company.

Winatapura, U. S. 1993. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta : Universitas Terbuka Depdikbud.